Lama tak kulihat sosokmu , ayah
namun tanganmu masih cukup kekar untuk menggendongku seperti dulu
ketika aku pura-pura terlelap
pundakmu pun masih tetap kokoh untuk memanggulku
ketika kaki kecilku telalu lelah untuk menyusuri jalan
dan telingamu masih cukup tajam untuk mendengar celotehanku
meski kau tak selalu menggapnya serius
tapi, ayah..
sekarang dewasalah aku
dan sosokmu pun telah berganti
lenganmu kini tak lagi menggendongku seperti dulu
namun merangkulku
pundakmupun sekarang kau relakan tersengat panasnya matahari
dan telingamupun kini sudah tak sepeka dulu lagi
karna kau percaya aku pasti bisa melewati semuanya
sekarang , ayah...
kau terlihat sangat menyebalkan dihadapanku
jarang kulihat senyummu
tak pernah lagi ku dengar gurauan-gurauan kecilmu seperti kemarin
tak ada lagi kata-kata yang menyemangatiku
yang ada hanya...
hanyalah bentakan-bentakan yang selalu kau lontarkan
dan , ayah...
bukan aku manja, atau lemah
aku hanya terlalu membencimu saat ini
dan jangan kau salahkan aku
jika aku ...
aku ...
ah.. sudahlah
ah.. sudahlah
0 komentar:
Posting Komentar