# Happy New Year Bro


satu tahun lagi kita lalui sobat
kita masih bertahan
masih sekokoh awal jalinan
semasa putih abu-abu dulu

sekarang, waktu menuntut
membuat kita lebih dewasa

sobat,..
kadang aku terlalu canggung untuk berkata
"aku merindukanmu sobat" atau
"apa kau bisa menemaniku sebentar saja?"
entahlah,..

jauh didalam sana,
aku masihlah ingin bermain bersamamu
layaknya anak kecil
mengeluhkan sesuatu yang tak penting

sobat,..
masih panjang waktu yang akan kita lalui

HAPPY NEW YEAR
READ MORE » # Happy New Year Bro

# Hyūga Hinata


[to Naruto]

"Dulu, aku selalu menangis dan menyerah
Aku membuat jalan yang salah
Tapi, kau membantuku menemukan jalan yang benar
Aku selalu mengejarmu, Aku ingin mengejarmu
Aku ingin berjalan di sampingmu sepanjang waktu
Aku hanya ingin bersamamu, Kau telah mengubahku!
Senyummu yang menyelamatkanku
Itulah mengapa aku tidak takut mati untuk melindungimu
Karena AKU MENCINTAIMU"




READ MORE » # Hyūga Hinata

# bingung kasih judulnya

langit diluar masih mendung
sisa-sisa hujan barusan
untunglah aku tak merasa sebosan kemarin
ada hal yang aku kerjakan hari ini
ya meski hal tidak begitu berguna
namun aku cukup senang

apa kabarmu disana?
apakah disana hujan juga?
ataukah hanya hatimu yang hujan
heheheh,.. entahlah
hanya menerka

ini seperti perulangan kah?
ini pernah terjadi kan?
ya ahir tahun ajaran kemarin
sepertinya sama,.

aku baik-baik saja
sungguh baik-baik saja
aku sudah kembali seperti biasanya
hanya saja aku masih belum mau memulainya lagi

baik-baik disana
nikmatin liburanya,.. ini bukan saatnya seperti itu
bersenang-senanglah

Malang 31 Desember 2012
SHMILY

READ MORE » # bingung kasih judulnya

# create the future


you cannot erase the past,
but you can help to create the future

Hidup ini memang tak selalu mudah untuk dijalani
bayangan masa lalu hampir selalu hadir
entah ia menghadang atau bahkan menerjang
bahkan jika kita terlahirkan kembali
benih-benih masa lalu mungkin masih tertanam
membawa gelap dan sunyi
membawa kemarahan yang tak terbalas

itu masa lalu..
ya hanya masa lalu..
apakah yang kita lakukan bisa menghapus masa lalu?
yang kita lakukan adalah mencari alasan untuk menyalahkan
mencari pembenaran atas kemarahan

ini adalah kesempatan kita untuk membuat masa depan
bukan untuk membuat masa lalu terus berulang
READ MORE » # create the future

# Diam

langkahku membisu
menapaki jalan yang biasanya kulalui
namun kali ini ada dirimu disampingku

aku hanya bisa diam
tak ada satu patah katapun yang ingin kuucapkan
dan jika ada, maka akan ku kembalikan pertanyaan itu pada diriku

bahkan jika ada jalan yang lebih panjang
akupun akan memilihnya
dan akan tetap diam disampingmu
membisu, penuh kekosongan
entahlah..
aku ingin menikmati diam kita
tanpa sepatah suara
setidaknya aku tenang disana
dan jiwaku tak sendiri


"hati-hati"....


SHMILY
Malang 28 Desember 2012
READ MORE » # Diam

# "impian kita akan menjadi kenyataan"

Senyum dan tertawa kita masih sama ..
masih seperti beberapa tahun yang lalu
kita masih seperti itu meski banyak waktu yang telah kita lalui
mengarungi senja masing-masing
melukis senyum penuh ketulusan

sobat ..
sekuat dan setegar apapun dirimu
engkau pasti akan pernah merasa rapuh
ingat janji yang telah kita buat di hari itu..
ia masih kupegang erat dan masih terus hidup sampai sekarang

kita bahkan belum berpisah
bertemu pun kita belum pernah
namun kita mulai menapaki jalan
saling mencari cahaya masing-masing
kita akan selalu terhubung satu sama lain

"impian kita akan menjadi kenyataan"
itu yang selalu aku jadikan penguat
ketika sinarmu mulai pudar
tidak menjadi suatu persoalan yang besar
jika kita belum bisa bertemu sekarang
karena kita saling terhubung

mencari tujuan yang belum terlihat
meski kadang kita tersesat
aku akan tetap selalu menjadi sahabatmu
sahabat, selamanya..


Malang 27 Desember 2012
READ MORE » # "impian kita akan menjadi kenyataan"

Malang, 21 Desember 2012

langit masih gelap, tak seindah senja biasanya
udara pun lembab, dingin 
bermalas-malasan di tempat tidur merupakan hal yang sangat nyaman kali ini

pointer laptopku tak beraturan mencari link-link yang bisa membuatku sedikit bangun dari kebosanan ini
tapi, sama saja
kebosanan semakin menggila

aku ingat blog-mu nduk
tak berfikir lama langsung ku ketikkan di browser kesayanganku
senangnya, ketika aku menemukan tulisan-tulisan barumu
entah mengapa, tulisanmu selalu berhasil membuat senyum diwajahku
dan itu selalu berhasil memunculkan kembali ide untuk membuka blog-ku yang usang tak terurus

cepat sembuh :) gausah lama-lama sakitnya
nanti aku ketularan :/


SHMILY

READ MORE » Malang, 21 Desember 2012

Membuat Koneksi MongoDB dengan C++

Bagaimana membuat koneksi database mongoDB dengan c++, sebenarnya di situs resmi nya mongoDB sudah disediakan tutorialnya, namun disini saya ingin membuat tutorialnya versi saya sendiri.

- pertama-tama silahkan download library buat c++ nya
- silahkan menuju folder tempat file download tadi, dan extract filenya
- selanjutnya silahkan buka terminal linux , dan masuk ke tempat folder hasil extract driver
- kemudian ketikkan perintah berikut ini
sudo scons install
kemudian tunggu hingga proses instalasinya selesai

- sampai pada tahap ini library yang dibutuhkan c++ sudah terinstall
- selanjutnya membuat source code untuk membuat koneksi dengan c++, berikut ini source code yang saya peroleh dari situs mongodb nya


#include <cstdlib>
#include <iostream>
#include "mongo/client/dbclient.h"
void run() {
  mongo::DBClientConnection c;
  c.connect("localhost");
}

int main() {
  try {
    run();
    std::cout << "koneksi berhasi" << std::endl;
    coba();
  } catch( const mongo::DBException &e ) {
    std::cout << "koneksi gagal" << e.what() << std::endl;
  }
  return EXIT_SUCCESS;
}
- simpan dengan ekstensi .cpp
-  untuk mencompile file .cpp diatas berbeda dengan cara mengcompile file .cpp sebelumnya,
perintahnya adalah
g++ namafile.cpp -pthread -lmongoclient -lboost_thread-mt -lboost_filesystem -lboost_program_options -lboost_system -o namafile
- sedangkan untuk menjalankanya cukup gunakan perintah
./namafile

jika nanti output yang keluar adalah "koneksi berhasil" , artinya koneksi yang anda buat berhasil
*note, jika pada sat compile driver c++ membutuhkan library  pcre and boost silahkan ketikkan perintah berikut ini di terminal
sudo apt-get install libboost-dev libboost-program-options-dev libboost-thread-dev libboost-filesystem-dev
READ MORE » Membuat Koneksi MongoDB dengan C++

Paper Crane Wish

Beberapa hari ini kepikiran tentang bangau kertas, dan ahirnya , tancap modem terus buka mbah google
Seribu bangau kertas (千羽鶴 Senbazuru) adalah kumpulan origami berbentuk bangau (鶴 tsuru) yang dirangkai bersama dengan benang. Legenda Jepang menyatakan bahwa siapapun yang melipat kertas-kertas menjadi seribu bangau maka satu permohonannya akan dikabulkan. Dilatarbelakangi oleh kepercayaan rakyat Jepang bahwa bangau adalah salah satu makhluk suci (yang lainnya adalah naga dan kura-kura), dan konon dapat hidup selama ribuan tahun. Di Jepang, sudah biasa diceritakan bahwa melipat seribu bangau kertas dapat mengabulkan permohonan seseorang. Ini membuatnya menjadi hadiah spesial bagi keluarga dan teman.

jika kamu bertanya "akankah aku membuat seribu bangau kertas ?"
jawabanku, "tidak",
aku akan mebuat bangau kertas selagi tanganku masih bisa melipat kertas,
selagi memoriku akan lipatan-lipatan itu masih tersimpan, maka aku akan membuatkanmu bangau kertas.
dan jika nanti genap 100 bangau kertas yang aku buat, kamu mungkin akan bertanya , "permohonan apa yang ingin kamu buat?"
permohonanku ...
aku ingin permohonanmu terkabul, pasti itu akan membuatmu bahagia kan ?

その後、鳥の紙の魂、飛行、ねじれや追い越し、空間、距離と時間の次元に、彼らの要求を許可する…
とマニフェストに、同じの大きな夢と希望を持つ別の人間の子を探します!
(Sonogo, tori no kami no tamashī, hikō, nejire ya oikoshi, kūkan, kyori to jikan no jigen ni, karera no yōkyū o kyoka suru… To manifesuto ni, onaji no ōkina yumetokibō o motsu betsu no ningen no ko o sagashimasu!)
“Jiwa-jiwa burung kertas, kemudian terbang, meliuk dan menyalip, ke dalam dimensi ruang, jarak dan waktu, mengabulkan permintaan mereka… dan mencari anak manusia lain dengan mimpi serta harapan besar yang sama, untuk di wujudkan!”
* Plakat kaki Patung Peringatan Sadako di Hiroshima 

READ MORE » Paper Crane Wish

Catatan Seorang Pramugari


Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena
bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun
dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap hari
hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton.
Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang
membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun
hidup saya.
Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking,
penumpang sangat penuh pada hari ini.
Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul
sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya, pada saat itu
saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang kesan
pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju
seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat.
Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman,
ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut,
dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan
memangku karung tua bagaikan patung.
Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia
melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakan
karung tua diatas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami
membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian
makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya,
kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya.
Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah
dia sakit, dengan suara kecil dia mejawab bahwa dia hendak ke toilet
tetapi dia takut apakah dipesawat boleh bergerak sembarangan, takut
merusak barang didalam pesawat.
Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka
hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet,
pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia

melirik ke penumpang disebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak
menanyakannya kami meletakan segelas minuman teh dimeja dia,
ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia
mengatakan tidak usah, tidak usah, kami mengatakan engkau sudah
haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya
dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami,
kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya,
katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan
meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni
malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya
perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru
naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat
meminta minunam kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun
kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis.
Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan
tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi
ditolak olehnya.
Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat
baik, putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang
kuliah ditingkat tiga di Peking. anak sulung yang bekerja di kota
menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota tetapi
kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah
kembali ke desa, sekali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra
bungsunya di Peking, anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut
naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan
menawarkan menemani bapaknya bersama-sama ke Peking, tetapi
ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat
sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri akhirnya dengan
terpaksa disetujui anaknya.
Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak
bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia
disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia
bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi
tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah
hancur, akhirnya kami membujuknya meletakan karung tersebut di
atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia
meletakan karung tersebut.
Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya,
dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia
tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia

sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil
dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil? dan meminta saya
meletakan makanannya di kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa
dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin
membawa makanan tersebut untuk anaknya, kami semua sangat
kaget.
Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa
dimata seorang desa menjadi begitu berharga.
Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya,
dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa
yang belum kami bagikan kepada penumpang ditaruh didalam suatu
kantongan yang akan kami berikan kepada kakek tersebut, tetapi
diluar dugaan dia menolak pemberian kami, dia hanya menghendaki
bagian dia yang belum dimakan tidak menghendaki yang bukan
miliknya sendiri, perbuatan yang tulus tersebut benar-benar membuat
saya terharu dan menjadi pelajaran berharga bagi saya.
Sebenarnya kami menganggap semua hal tersebut sudah berlalu,
tetapi siapa menduga pada saat semua penumpang sudah turun dari
pesawat, dia yang terakhir berada di pesawat. Kami membantunya
keluar dari pintu pesawat, sebelum keluar dia melakukan sesuatu hal
yang sangat tidak bisa saya lupakan seumur hidup saya, yaitu dia
berlutut dan menyembah kami, mengucapkan terima kasih dengan
bertubi-tubi, dia mengatakan bahwa kami semua adalah orang yang
paling baik yang dijumpai, kami di desa hanya makan sehari sekali dan
tidak pernah meminum air yang begitu manis dan makanan yang
begitu enak, hari ini kalian tidak memandang hina terhadap saya dan
meladeni saya dengan sangat baik, saya tidak tahu bagaimana
mengucapkan terima kasih kepada kalian.
Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian, dengan menyembah dan
menangis dia mengucapkan perkataannya. Kami semua dengan
terharu memapahnya dan menyuruh seseorang anggota yang bekerja
dilapangan membantunya keluar dari lapangan terbang.
Selama 5 tahun bekerja sebagai pramugari, beragam-ragam
penumpang sudah saya jumpai, yang banyak tingkah, yang cerewet
dan lain-lain, tetapi belum pernah menjumpai orang yang menyembah
kami, kami hanya menjalankan tugas kami dengan rutin dan tidak ada
keistimewaan yang kami berikan, hanya menyajikan minuman dan
makanan, tetapi kakek tua yang berumur 70 tahun tersebut sampai
menyembah kami mengucapkan terima kasih, sambil merangkul

karung tua yang berisi ubi kering dan menahan lapar menyisihkan
makanannya untuk anak tercinta, dan tidak bersedia menerima
makanan yang bukan bagiannya, perbuatan tersebut membuat saya
sangat terharu dan menjadi pengalaman yang sangat berharga buat
saya dimasa datang yaitu jangan memandang orang dari penampilan
luar tetapi harus tetap menghargai setiap orang dan mensyukuri apa
yang kita dapat.

Diambil dari email yang dikirim oleh seorang teman saya.
Semoga catatan seorang pramugari ini bisa memberikan hikmah bagi
semua.
READ MORE » Catatan Seorang Pramugari

Hadiah yang Lebih Berharga


Oleh: Tidak Diketahui 

Para penumpang bus memandang penuh simpati ketika wanita muda berpenampilan menarik dan bertongkat putih itu dengan hati-hati menaiki tangga. Dia membayar sopir bus lalu, dengan tangan meraba-raba kursi, dia berjalan menyusuri lorong sampai menemukan kursi yang tadi dikatakan kosong oleh si sopir. Kemudian ia duduk, meletakkan tasnya dipangkuannya dan menyandarkan tongkatnya pada tungkainya. 
Setahun sudah lewat sejak Susan, 34 tahun, menjadi buta. Gara-gara salah diagnosa dia kehilangan penglihatannya dan terlempar kedunia yang gelap gulita, penuh amarah, frustasi, dan rasa kasihan pada diri sendiri. 
Sebagai wanita yang sangat independen, Susan merasa terkutuk oleh nasib mengerikan yang membuatnya kehilangan kemampuan, merasa tak berdaya, dan menjadi beban bagi semua orang di sekelilingnya. 
"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi padaku?" dia bertanya-tanya, hatinya mengeras karena marah. Tetapi, betapa pun seringnya ia menangis atau menggerutu atau berdoa, dia mengerti kenyataan yang menyakitkan itu -- penglihatannya takkan pernah pulih lagi. 
Depresi mematahkan semangat Susan yang tadinya selalu optimis. Mengisi waktu seharian kini merupakan perjuangan berat yang menguras tenaga dan membuatnya frustasi. Dia menjadi sangat bergantung pada Mark, suaminya. Mark seorang perwira Angkatan Udara. Dia mencintai Susan dengan tulus. 
Ketika istrinya baru kehilangan penglihatannya, dia melihat bagaimana Susan tenggelam dalam keputusasaan. Mark bertekat untuk membantunya menemukan kembali kekuatan dan rasa percaya diri yang dibutuhkan Susan untuk menjadi mandiri lagi. 
Latar belakang militer Mark membuatnya terlatih untuk menghadapi berbagai situasi darurat, tetapi dia tahu, ini adalah pertempuran yang paling sulit yang pernah dihadapinya. 
Akhirnya, Susan merasa siap bekerja lagi. Tetapi, bagaimana dia akan bisa sampai ke kantornya? Dulu Susan biasa naik bus, tetapi sekarang terlalu takut untuk pergi ke kota sendirian. Mark menawarkan untuk mengantarkannya setiap hari, meskipun tempat kerja mereka terletak di pinggir kota yang berseberangan. 
Mula-mula, kesepakatan itu membuat Susan nyaman dan Mark puas karena bisa melindungi istrinya yang buta, yang tidak yakin akan bisa melakukan hal-hal paling sederhana sekalipun. 
Tetapi, Mark segera menyadari bahwa pengaturan itu keliru -- membuat mereka terburu-buru, dan terlalu mahal. Susan harus belajar naik bus lagi, Mark menyimpulkan dalam hati. Tetapi, baru berpikir untuk menyampaikan rencana itu kepada Susan telah membuatnya merasa tidak enak. Susan masih sangat rapuh, masih sangat marah. 
Bagaimana reaksinya nanti? Persis seperti dugaan Mark, Susan ngeri mendengar gagasan untuk naik bus lagi. 
"Aku buta!" tukasnya dengan pahit. "Bagaimana aku bisa tahu kemana aku pergi? Aku merasa kau akan meninggalkanku" 
Mark sedih mendengar kata-kata itu, tetapi ia tahu apa yang harus dilakukan. Dia berjanji bahwa setiap pagi dan sore, ia akan naik bus bersama Susan, selama masih diperlukan,sampai Susan hafal dan bisa pergi sendiri. 
Dan itulah yang terjadi. Selama dua minggu penuh Mark, menggunakan seragam militer lengkap, mengawal Susan ke dan dari tempat kerja, setiap hari. Dia mengajari Susan bagaimana menggantungkan diri pada indranya yang lain, terutama pendengarannya, untuk menemukan dimana ia berada dan bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Dia menolong Susan berkenalan dan berkawan dengan sopir-sopir bus dan menyisakan satu kursi kosong untuknya. 
Dia membuat Susan tertawa, bahkan pada hari-hari yang tidak terlalu menyenangkan ketika Susan tersandung waktu turun dari bus, atau menjatuhkan tasnya yang penuh berkas di lorong bus. Setiap pagi mereka berangkat bersama-sama, setelah itu Mark akan naik taksi ke kantornya. 
Meskipun pengaturan itu lebih mahal dan melelahkan daripada yang pertama, Mark yakin bahwa hanya soal waktu sebelum Susan mampu naik bus tanpa dikawal. Mark percaya kepadanya, percaya kepada Susan yang dulu dikenalnya sebelum wanita itu kehilangan penglihatannya; wanita yang tidak pernah takut menghadapi tantangan apapun dan tidak akan pernah menyerah. 
Akhirnya, Susan memutuskan bahwa dia siap untuk melakukan perjalanan itu seorang diri. 
Tibalah hari Senin. Sebelum berangkat, Susan memeluk Mark yang pernah menjadi kawannya satu bus dan sahabatnya yang terbaik. Matanya berkaca-kaca, penuh air mata syukur karena kesetiaan, kesabaran dan cinta Mark. Dia mengucapkan selamat berpisah. Untuk pertama kalinya mereka pergi ke arah yang berlawanan. 
Senin, Selasa, Rabu, Kamis... Setiap hari dijalaninya dengan sempurna. Belum pernah Susan merasa sepuas itu. Dia berhasil ! Dia mampu berangkat kerja tanpa dikawal. 
Pada hari Jum'at pagi, seperti biasa Susan naik bus ke tempat kerja. Ketika dia membayar ongkos bus sebelum turun, sopir bus itu berkata : "Wah,aku iri padamu". 
Susan tidak yakin apakah sopir itu bicara kepadanya atau tidak. Lagipula, siapa yang bisa iri pada seorang wanita buta yang sepanjang tahun lalu berusaha menemukan keberanian untuk menjalani hidup? 
Dengan penasaran, dia berkata kepada sopir itu, "Kenapa kau bilang kau iri kepadaku?" 
Sopir itu menjawab, "Kau pasti senang selalu dilindungi dan dijagai seperti itu" 
Susan tidak mengerti apa maksud sopir itu. Sekali lagi dia bertanya, "Apa maksudmu ?" 
"Kau tahu, minggu kemarin, setiap pagi ada seorang pria tampan berseragam militer berdiri di sudut jalan dan mengawasimu waktu kau turun dari bus. Dia memastikan bahwa kau menyeberang dengan selamat dan dia mengawasimu terus sampai kau masuk ke kantormu. Setelah itu dia meniupkan ciuman, memberi hormat ala militer, lalu pergi. Kau wanita yang beruntung", kata sopir itu. 
Air mata bahagia membasahi pipi Susan. Karena meskipun secara fisik tidak dapat melihat Mark, dia selalu bisa memastikan kehadirannya. Dia beruntung, sangat beruntung, karena Mark memberikannya hadiah yang jauh lebih berharga daripada penglihatan, hadiah yang tak perlu dilihatnya dengan matanya untuk menyakinkan diri -- hadiah cinta yang bisa menjadi penerang dimanapun ada kegelapan.
READ MORE » Hadiah yang Lebih Berharga

Penjual Minyak Wangi Dan Seuntai Kalung


Seorang pemuda tiba di Baghdad dalam perjalanannya menunaikan ibadah haji ke tanah suci.
Ia membawa seuntai kalung senilai seribu dinar. Ia sudah berusaha keras untuk menjualnya,
namun tidak seorang pun yang mau membelinya. Akhirnya ia menemui seorang penjual minyak
wangi yang terkenal baik, kemudian menitipkan kalungnya. Selanjutnya ia meneruskan
perjalanannya.
Selesai menunaikan ibadah haji ia mampir di Baghdad untuk mengambil kembali kalungnya.
Sebagai ucapan terima kasih ia membawa hadiah untuk penjual minyak wangi itu.
"Saya ingin mengambil kembali kalung yang saya titipkan, dan ini sekedar hadiah buat Anda,"
katanya.
"Siapa kamu? Dan hadiah apa ini?," tanya penjual minyak wangi.
"Aku pemilik kalung yang dititipkan pada Anda," jawabnya mengingatkan.
Tanpa banyak bicara, penjual minyak wangi menendangnya dengan kasar, sehingga ia hampir
jatuh terjerembab dari teras kios, seraya berkata, "Sembarangan saja kamu menuduhku
seperti itu."
Tidak lama kemudian orang-orang berdatangan mengerumuni pemuda yang malang itu. Tanpa
tahu persoalan yang sebenarnya, mereka ikut menyalahkannya dan membela penjual minyak
wangi. "Baru kali ada yang berani menuduh yang bukan-bukan kepada orang sebaik dia," kata
mereka.
Laki-laki itu bingung. Ia mencoba memberikan penjelasan yang sebenarnya. Tetapi mereka
tidak mau mendengar, bahkan mereka mencaci maki dan memukulinya sampai babak belur dan
jatuh pingsan.
Begitu siuman, ia melihat seorang berada di dekatnya. "Sebaiknya kamu temui saja Sultan
Buwaihi yang adil; ceritakan masalahmu apa adanya. Saya yakin ia akan menolongmu," kata
orang yang baik itu.
Dengan langkah tertatih-tatih pemuda malang ini menuju kediaman Sultan Buwaihi. Ia ingin
meminta keadilan. Ia menceritakan dengan jujur semua yang telah terjadi.
"Baiklah, besok pagi-pagi sekali pergilah kamu menemui penjual minyak wangi itu di tokonya.
Ajak ia bicara baik-baik. Jika ia tidak mau, duduk saja di depan tokonya sepanjang hari dan
jangan bicara apa-apa dengannya. Lakukan itu sampai tiga hari. Sesudah itu aku akan
menyusulmu. Sambut kedatanganku biasa-biasa saja. Kamu tidak perlu memberi hormat
padaku kecuali menjawab salam serta pertanyaan-pertanyaanku," kata Sultan Buwaihi.
Pagi-pagi buta pemuda itu sudah tiba di toko penjual minyak wangi. Ia minta izin ingin bicara,
tetapi ditolak. Maka seperti saran Sultan Buwaihi, ia lalu duduk di depan toko selama tiga
hari, dan tutup mulut.
Pada hari keempat, Sultan datang dengan rombongan pasukan cukup besar.
"Assalamu'alaikum," kata Sultan.
"Wa'alaikum salam," jawab pemuda acuh tanpa gerak.
"Kawan, rupanya kamu sudah tiba di Baghdad. Kenapa Anda tidak singgah di tempat kami?
Kami pasti akan memenuhi semua kebutuhan Anda," kata Sultan.
"Terima kasih," jawab pemuda itu acuh, dan tetap tidak bergerak.
Saat Sultan terus menanyai pemuda ini, rombongan pasukan yang berjumlah besar itu maju
merangsak. Karena takut dan gemetar melihatnya, si penjual minyak wangi jatuh pingsan.
Begitu siuman, keadaan di sekitarnya sudah lengang. Yang ada hanya sang pemuda, yang masih
tetap duduk tenang di depan toko. Penjual minyak wangi menghampirinya dan berkata:
"Sialan! Kapan kamu titipkan kalung itu kepadanya? Kamu bungkus dengan apa barang
tersebut? Tolong bantu aku mengingatnya."
Si Pemuda tetap diam saja. Ia seolah tidak mendengar semuanya. Penjual minyak wangi sibuk
mondar-mandir kesana kemari mencarinya. Sewaktu ia mengangkat dan dan membalikkan
sebuah guci, tiba-tiba jatuh seuntai kalung.
"Ini kalungnya. Aku benar-benar lupa. Untung kamu mengingatkan aku," katanya.

Sumber: Akhbar Adzkiya, Ibn Al-Jauzi

READ MORE » Penjual Minyak Wangi Dan Seuntai Kalung

Kisah Pemuda yang Keras Hati


Oleh: Tidak Diketahui

Gedung sekolah desa yang kecil itu dipanasi oleh perapian batu bara kuno yang berbentuk belanga. Seorang anak laki-laki kecil bertugas untuk hadir pagi-pagi sekali di sekolah untuk menyalakan api serta menghangatkan ruangan sebelum guru dan teman-temannya masuk. Pada suatu pagi gedung sekolah itu tertelan api. Anak laki-laki itu pingsan dan ia pun ditarik keluar dari bangunan yang terbakar itu, dalam keadaan setengah mati dan bukannya setengah hidup. Ia mengalami luka bakar yang parah di seluruh bagian bawah tubuhnya dan dibawa ke rumah sakit daerah yang terdekat. 
Dari tempat tidurnya, si anak laki-laki yang terbakar secara mengerikan itu dalam keadaan setengah sadar sayup-sayup mendengar dokter berbicara kepada ibunya. Dokter memberitahu bahwa anak itu pasti akan mati, yang sesungguhnya merupakan hal yang terbaik, lantaran kebakaran hebat yang meluluhlantakkan bagian bawah tubuhnya. Namun anak pemberani itu tidak ingin mati. Ia meneguhkan tekadnya untuk tetap bertahan hidup. Entah dengan cara bagaimana, hal yang mencengangkan dokter itu, ia terus hidup. Ketika bahaya maut itu berlalu, ia sekali lagi mendengar dokter dan ibunya berbicara dengan pelan. Ibunya diberitahu bahwa karena kebakaran itu menghancurkan begitu banyak daging di bawah tubuh anak itu, dapat dikatakan bahwa akan lebih baik jika ia mati, karena ia pasti akan lumpuh seumur hidup dan tak dapat memanfaatkan semua anggota tubuh bagian bawahnya. 
Sekali lagi si anak pemberani itu mengeraskan tekadnya. Ia tidak akan lumpuh. Ia akan berjalan. Tetapi celakanya, dari pinggang ke bawah, ia tidak memiliki kemampuan bergerak. Kaki-kakinya yang kurus hanya terjuntai di sana, lengkap namun mati. Akhirnya ia keluar dari rumah sakit. Lalu setiap hari ibunya memijat kakinya yang kecil itu, namun di sana tidak ada rasa, tidak ada kontrol, tidak ada apa pun. Namun niatnya untuk berjalan tetap sekuat dulu. 
Hari-harinya menjemukan. Bila tidak sedang berada di tempat tidur, ia terkurung di kursi roda. Pada suatu hari yang cerah ibunya mendorong kursi rodanya keluar menuju halaman agar ia dapat menghirup udara segar. Hari itu, bukannya duduk terpaku di situ, ia melemparkan diri dari kursi roda. Ia menyeret dirinya sendiri melintasi rerumputan, menarik kedua kakinya di belakang tubuhnya. Ia menyusuri jalannya menuju tiang pancang berwarna putih yang membatasi bidang tanah mereka. Kemudian, sedikit demi sedikit, ia mulai menyeret dirinya sendiri di sepanjang pagar itu, bertekad keras untuk berjalan. Ia mulai melakukan hal ini setiap hari sampai saat ia menggunakan jalan yang mulus di sekeliling halaman di sisi tiang pancang itu. Tak ada hal yang diinginkannya selain menghidupkan kedua kakinya. 
Akhirnya melalui pijatan setiap hari, tekad bajanya dan keteguhan hatinya, ia benar-benar mengembangkan kemampuannya untuk berdiri, kemudian untuk berjalan tertatih-tatih, lalu untuk berjalan sendiri, dan kemudian untuk berlari. Ia mulai berjalan ke sekolah, kemudian berlari ke sekolah, berlari demi kegembiraan besar yang diperolehnya dari berlari. Kemudian di universitas ia membentuk tim lari. Bahkan selanjutnya di Madison Square Garden pemuda yang diduga tidak bakal hidup itu, yang tidak pernah dapat berharap untuk bisa berlari. 
Pemuda yang keras hati ini, Dr. Glenn Cunningham, memecahkan rekor dunia lari untuk jarak 1500 meter. 
------------- 
Termasuk yang manakah Anda?
Innovator, hanya 2,5% dari populasi manusia, cepat mengambil keputusan untuk mencoba sesuatu yang baru, termasuk gesit sekali kalau join sesuatu, beli sesuatu. 
Early Adopter, populasi 13,5% manusia, hampir mirip dengan jenis pertama, Cuma agak lambat sedikit, pake mikir beberapa saat dahulu. 
Early Majority, 34% dari populasi, baru bertindak setelah mendapatkan 'pencerahan' dua tiga kali. 
Late Majorty, 33% dari populasi, baru akan bertindak untuk join, bangkit, bergerak, membeli kalau sudah di-prospek beberapa kali dan setelah tertanam kepercayaan dalam hati-nya. 
Laggard, hanya 16% dari manusia yang ada, sulit berubah, sangat sulit diajak bergabung dalam kegiatan yang baru, mengganti barang yang biasa dipakai-nya setelah hampir semua teman/sanak keluarga nya mengganti produk lama dengan tipe baru, selama televisi lama nya masih berfungsi, dia mustahil akan mengantinya dengan televisi yang teletex, surraund atau layar datar atau digital.
READ MORE » Kisah Pemuda yang Keras Hati

Insertion Sort c++


oke kali ini adalah coding c++ untuk insertion sort, 
code ini seperti biasa adalah code untuk linux

#include <iostream>
#include <cstdio>
#include <vector>
using namespace std;
int array [] = {1,2,4,80,2,12,78,9,0,45,89,54,23,44};
int in, index;

int main()
{
for (int out=0;out<array.size();out++){
         in=out;
         int temp=array[out];
         while(in>0 && array[in-1]>temp){
             array[in]=array[in-1];
             --in;
         }
         array[in]=temp;
     }
      cout<<"data telah diurutkan";
     cout<<"===================="<<"\n";
     
  for(index=0;index<14;index++){
               cout<<"Data["<<index<<"]="<<array[index]<<"\n";
}
return 0;
}

READ MORE » Insertion Sort c++
 
© 2012 A-corner | Blogger.com