# Hanya Surat Kecil



Dear nduk kecil,
Hari itu aku memikirkan tentang surat-surat kecil yang bisa kuselinapkan ditempat-tempat yang mungkin tak kau duga,
Sungguh disayangkan, sekarang ini tak banyak yang berkirim surat, surat yang benar-benar nyata
Jadi aku memulainya dengan menuliskan surat pertamaku untukmu di hari itu, november kertas berwarna biru muda salah satu warna kesukaanku
Dan, mulai saat itu aku berjanji akan ada surat untukmu selama aku mengenalmu
Mungkin tidak setiap hari aku mnegirimkanya, karena akan sangat menjadi sesuatu yang aku sesalkan ketika aku tak meninggalkan jejak untuk pernah mengenal sosokmu yang indah
Aku jatuh cinta padamu, bahkan sebelum aku mampu menuliskanya di lembaran kertas, sebelum ia melumpuhkan semua akalku
Hari ini sebelum fajar menyingsing, aku masih setia dalam lamunanku tentang betapa indahnya dirimu
oia, bicara tentang surat aku jadi teringat kata teman-temanku
"koyok ali ngono kae lho alay surat-suratan" 
Dengan enteng dan serius kukatakan didepan mereka "kalo sekarang gak apa-apa tuker tukeran surat kayak gini, nanti kalo udah waktunya tukeran surat nikah, tenang aja"
Aku berfikir mereka hanya malu untuk melakukan hal yang aku lakukan
Bukankah suatu hal yang yang sangat menyenangkan untuk membuat orang yang kita sayang bahagia atau bahkan bangga atas apa yang kita beri
Terkadang, saat aku bersamamu
Aku merasa menjadi seoarang anak lelaki yang paling beruntung untuk bisa mengenalmu dan berbagi hidup denganmu
Bahkan jika dibandingkan dengan lukisan indah Leonardo da Vinci aku lebih senang dengan lukisan Tuhan yang berjalan disampingku ,
Berjalan menyingsing senja,..


Malang , 10 Maret 2013
-shmily-





0 komentar:

Posting Komentar

 
© 2012 A-corner | Blogger.com